Perjanjian Laut Timor memberikan kelanjutan, dengan perubahan-perubahan tertentu yang telah disetujui, dari kontrak-kontrak yang dipegang oleh perusahaan-perusahaan dibawah rencana-rencana sementara yang berada selama peralihan Timor-Leste sampai kemerdekaan. Kontrak-kontrak itu berhubungan dengan lahan Bayu-Undan dan lahan Greater Sunrise. Bayu-Undan diselenggarakan oleh perusahaan minyak ConocoPhillips (mantan Phillips Petroleum).
Bayu-Undan adalah cadangan minyak tanah yang paling penting di wilayah Perjanjian Laut Timor, disebut Wilayah Bersama Pembangunan Minyak Tanah atau ‘WBPMT’. Sebuah peta dari WBPMT dilampirkan pada Lembaran Fakta-Fakta ini. Diperkirakan bahwa lahan Bayu-Undan mengandung kandungan sebesar 400 juta tong ‘condensate’ dan gas minyak tanah cair (LPG) dan 3.4 trilyun kaki kubik gas – walaupun sampai saat ini kandungan yang telah dibuktikan lebih sedikit dari perkiraan tersebut
Pengembangan penting minyak tanah yang pertama dari WBPMT yang telah mulai adalah tahap daur ulang gas di lahan Bayu-Undan. Program pemboran pembangunan untuk 16 sumur di lahan tersebut telah mulai pada tanggal 17 Mei 2002 dan dua pelantar operasi besar sedang dalam konstruksi. Pada tahun 2004 proyek tersebut diharapkan mulai menghasilkan dan memproseskan gas, memisahkan dan menjual cair-cair, dan menyuntik kembali gas ke dalam lubangnya.
Pengembangan penting kedua dari lahan Bayu-Undan tersebut adalah tahap gas. Pada bulan Desember 2001, Timor-Leste dan ConocoPhillips mencapai kesepakatan bersama mengenai sebuah paket pajak dan keuangan yang mana mengijinkan pembangunan gas Bayu-Undan di Laut Timor berlanjut dan akan memaksimalkan pendapatan untuk Timor-Leste. Kesepakatan itu disebut Pengertian Bayu-Undan.
Pembangunan gas Bayu-undan melibatkan pembangunan sebuah saluran dari lahan tersebut sampai Darwin, Australia.
Timor-Leste dan Australia harus meratifikasikan Perjanjian Laut Timor, dan Australia harus menyetujui pelaksanaan Pengertian Bayu-Undan antara Timor-Leste dan ConocoPhillips sebelum pembangunan gas Bayu-Undan dapat dilanjutkan.
Pada tanggal 15 Maret 2002, Phillips Petroleum mengumumkan bahwa beliau telah menandatangani suatu kesepakatan dengan Tokyo Electric Power Company dan Tokyo Gas Co. Ltd. untuk menjual tiga juta ton per tahun (selama 17 tahun) dari gas bumi cair (LNG) yang didapat dari lahan Bayu-Undan. Pengiriman gas diharapkan mulai pada akhir tahun 2005.
Pada Augustus dan Oktober 2002, Timor-Leste dan ConocoPhillips bertemu untuk membicarakan pelaksanaan Pengertian Bayu-Undan. Perundingan tersebut berjalan dengan baik.
Perkiraan pendapatan untuk Timor-Leste jika pembangunan penuh Bayu-Undan (jika cadangan dibuktikan) adalah US$3 milyar selama proyek tersebut berjalan, sekitar 17 tahun. Anggaran belanja tahunan Timor-Leste saat ini adalah US$77.7 juta.